Pedagang Puing

Waktu... interval kejadian, perubahan keadaan dalam "detik", "menit", "jam", "tahun" sampai "dekade". Pergantian waktu yang amat jarang disadari, namun dapat dirasakan pada akhirnya.
Rentetan satuan waktu yang terabaikan dan hanya jadi sebuah penyesalan, seperti pepatah mengatakan bahwa penyesalan selalu muncul dibelakang, penyesalan yang timbul karena kegagalan. Penyia-nyian waktu ketika interval kejadian masih  berjalan yang berujung pada perubahan keadaan yang tidak sesuai keinginan, yang pada akhirnya kita sebut sebagai masa lalu (yang suram).
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. (QS. Al 'Ashr : 1-2).

Berliner Mauer (dibaca: Tembok Berlin), Aug/13/61 - Oct/03/90. Sekat pemisah Demokratik Jerman Barat dan Pemerindahan Komunis Jerman Timur. Batas enklave yang memisahkan keduanya selama hampir tiga dasawarsa. Mauerspechte disebut dalam bahasa Jerman sebagai Pematuk Tembok, mengawali keruntuhan tembok dimana sebuah negara federasi adidaya dibangun diatasnya, diatas puing2 masa lalu yang kelam. 

Pembuktian masa lalu dalam sejarah yang dikemas dalam bentuk pengalaman, masa lalu yg buruk bukan jaminan bahwa masa depan akan bernasib sama, pengalaman buruk akan berdampak baik apabila disikapi dengan anggun. DIRESAPI TIAP DETIK SAKIT DAN PAHITNYA KEJADIAN lalu AMBIL PELAJARANNYA. Jual puing2 pengalaman anda sebagai sesuatu yang berharga dan layak dihargai.

Bukan apa yang terjadi di masa lalu yang menentukan masa depan, tapi masa kini yang dijalani. Masa kini sebagai cerminan masa lalu sekaligus gambaran masa depan, yang dijalani dan dibangun di atas puing2 pengalaman yang mendewasakan. Jika yang kita lakukan saat ini sama dengan masa lalu, masa depan akan sama dengan masa kini. Jalan kesuksesan masa depan sudah terukir disetiap goresan kecil yang anda lakukan hari ini.

Waktu... hanya akan berharga ditangan orang2 yang benar2 menghargainya, menggunakan setiap detik interval untuk dimaksimalkan sebaik-baiknya merubah kepada keadaan masa depannya dan menebus masa lalunya.